Ini Mungkin Ramadhan Terakhir, Jadikan Terbaik

P1190134EDIT

Syekh Ali Jaber ( Imam Masjid Agung Sunda Kelapa)

Saya lihat di Indonesia, memang kalau soal sabar luar biasa sabarnya. Tapi yang kurang adalah syukur. Syukur ini yang bermasalah. Kalau  sabar, insya Allah saya jamin sempurna. Tapi  tidak tahu, sabar karena sudah tidak ada harapan atau memang sabar karena Allah SWT. Memang perlu kita membawa dua; syukur dan sabar. Karena sabar separuh iman dan syukur separuhnya lagi. Dengan syukur dan sabar, baru jadi iman yang sempurna. 

Syukur dan Sabar

Saya membawa sebuah cerita. Ada  seorang wanita di Arab terkenal sebagai wanita  tercantik, mendapat jodoh seorang laki-laki tapi sebaliknya. Ketika sang suami melihat istrinya, dengan bangga dan senang berkata; istriku, cintaku sayangku., Tapi sebaliknya, kalau sang istri melihat suaminya, dengan terpaksa ia berkata; suamiku, cintaku, sayangku.  Ketika malam hari mereka ngobrol. Sang istri berkata; suamiku, tahukah engkau, sepertinya kita berdua akan masuk surga. Suami membalas; kenapa engkau bisa berkata begitu? | Begini, kamu dapat istri seprtii saya, kamu bersyukur. Saya dapat suami seperti kamu, saya bersabar. Dengan syukur dan sabar, kita menjadi ahli surga.

Ternyata ibadah syukur itu sangat luar biasa. Yang paling tinggi dalam hal syukur adalah syukur kalbu. Kita semua selalu mendengarr ayat Allah Swt dan banyak yang sudah hafal  [14:7] Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Tapi sepertinya belum yakin. Saya sudah bilang, sabar luar biasa di Indonesia. Sampai di tanah suci, di sana memang jamaah Indonesia yang paling teratur. Sampai ada kawan saya yang punya usaha hotel haji dan umrah di sana, beliau menyampaikan ke saya; berapapun jamaah haji silahkan. Insya Allah kami sanggup. Karena luar biasa melayani jamaah Indonesia. Biarpun ribuan, mereka tidak ada beban dan keberatan. Tapi yang saya heran kok di negeri  sendiri susah diatur? Tidak tahu apa masalahnya. Di negeri orang kita luar biasa. Nama Indonesia luar biasa sebenarnya di luar negeri. Bukan hanya di Tanah Suci, di mana-mana. Kehebatan, perjuangannya. Saya sering isi ceramah di Malaysia, Brunei, Singapura. Saya bertemu dengan persatuan Indonesia di sana, luar biasa perjuangan majelis taklimnya. Walau  mereka kumpulan sederhana tapi sudah ada terbitan majalah, aktivitas, rekaman dvd.

Jadi, syukur yang paling tinggi adalah syukur kalbu. Tapi kenapa selama ini, yang kita merasa diri sudah bersyukur, tapi selalu kita merasa kenapa Allah tidak mengabulkan doa kita. Kenapa hajat kita tidak segera diijabah oleh Allah Swt? Karena kita belum bersyukur kalbu. Allah sudah menjanjikan: la-in syakartum. Terjamin tambahan nikmat. Tapi sebelum kita minta, yang selalu tidak diperhatikan adalah kita tidak menyukuri yang sudah ada. Malah sering minta yang belum ada. Syukurilah yang sudah ada, akan terjamin yang belum jadi ada.

Sesungguhnya manusia itu amat zalim..  (Al Ahzab:  72). Kalau dalam bahasa Arab zaluum beda dengan zaalim. Kalau zaalim oarag berbuat kezaliman. Tapi zaluuma sudah melalui batas berbuat kezaliman. Karena manusia tidak menghargai dan mensyukuri nikmat Allah, yang kita tidak mampu menghitung nikmat itu, sungguh manusia sangat zalim dan kafir terhadap nikmat Allah Swt. Bayangkan bapak dan ibu, sebenarnya Allah masih sayang kepada kita. Masih  banyak rahmat dan karunia yang diberikan. Kalau Allah menghukumkan manusia atas tiap salah dan dosa, tidak ada makhluk pun yang mampu hidup di muka bumi. Sebagaimana firman Allah, saya minta tolong simpan ayat ini,  menjadi  bahan untuk menghayati supaya kita tahu sejauhmana, jujur saja dan mohon maaf, terlalu kita terhadap Allah Swt.

Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melatapun [1] akan tetapi Allah menangguhkan [penyiksaan] mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat [keadaan] hamba-hamba-Nya. (45)

P1190050EDIT

Masih Ada Kesempatan

Kasih sayang Allah selalu tertumpah kepada kita. Sampai Allah berfirman di hadis Qudsi: Hai hamba-hambaku, Aku tiap hari turunkan karunia nikmat kepada kalian. Tapi kalian membalas dengan durhaka dan dosa. Allah masih memberikan banyak kesempatan. Salah satu kesempatan bagi kita semua bertemu bulan Ramadhan. Nikmat ini bulan Ramadhan. Sejak saya isi rutin di masjid Agung Sunda Kelapa tiap rabu ba’da maghrib, saya sampaikan kepada jamaah, sebelum masuk puasa silakan timbang berat badan. Setelah lebaran timbang berat badan lagi. Umat Islam menjadikan bulan Ramadhan adalah bulan makan dan minum. Terlihat kehebatan masakan hanya di bulan Ramadhan. Malah ada makanan tradisi khas bulan Ramadhan.Sayang sekali.

Silakan halal makan dan minum. Tapi yang perlu kita perhatikan bukan intinya makan dan minum tapi isi hati. Isi taqwa. Isi iman. Sebagaimana ada musim belanja. Kalau kita mendekati lebaran, lihat orang-orang banyak ke mal. Masjid kita sepi. Tapi ramainya di mal. Karena mereka tahu di hari-hari ini  diskonnya luar biasa. Orang yang punya toko malah ada yang buka 24 jam. Karena mereka tahu, ini musim kesempatan bisa untungnya luar biasa. Beberapa bulan mencukupi biaya kehidupannya. Jadi tidak ada orang yang punya usaha jualan baju atau pakaian tutup di malam lebaran. Malah sampai mendekati subuh hari lebaran dia masih buka. Karena dia tahu di situlah untungnya. Manusia memanfaatkan musim belanja semaksimal mungkin.

Allah memberikan sistem yang sama; Musim ampunan, musim taubat, musim taqwa musim syukur, musim kembali kepada Allah. Buka halaman baru sama Allah. Itulah Ramadhan.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (183) [yaitu] dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan [lalu ia berbuka], maka [wajiblah baginya berpuasa] sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari- hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya [jika mereka tidak berpuasa] membayar fidyah, [yaitu]: memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan [2], maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (184) [Beberapa hari yang ditentukan itu ialah] bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan [permulaan] Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda [antara yang hak dan yang bathil]. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir [di negeri tempat tinggalnya] di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan [lalu ia berbuka], maka [wajiblah baginya berpuasa], sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari- hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (185) [Al baqarah]

P1190109EDIT

Kunci Menghayati Al Qur’an

Demi Allah, Bapak dan Ibu, kalau kita memahami Al Qur’an tidak pernah bosan. Malah ingin duduk sama Al Qur’an 24 jam saking nikmatnya. Orang kafir mendengar Al Qur’an dengan suara yang indah, tembus ke hatinya. Kena. Apalagi orang yang  beriman. Luar biasa. Sejak saya datang ke Indonesia bertemu Negara Muslim terbesar sedunia. Tapi yang membuat saya sedih,s etelah keliling hampir 95% di desa, kampung, provinsi kota, sampai ke gunung, di mana-mana bertemu. Yang membuat saya sedih, di Indonesia muslim terbesar tapi tidak bisa baca Al Qur’an. Kita malu. Umat Islam yang terbesar, Al Fatihah saja tidak beres. Malah kita jadikan Ramadhan jauh dari Al Qur’an.

Semestinya, kalau kita tidak sering baca Al Qur’an di bulan lain, paling tidak di bulan Ramadhan pantasnya kita khatam Al Quran. Karena memang Al Qur’an turunnya di bulan Ramadhan. Tapi jangan kita menjadikan hanya di bulan Ramadhan. Begitu Ramadhan habis, malah kita buka lemari, kembalikan Al Qur’an ke dalam, lalu berkata; insya Allah bertemu Ramadhan yang akan datang.

Itulah salah satu sebab yang membuat saya bertahan di Indonesia. Sudah lima ramadan ini belum pernah buka puasa dan sahur bersama keluarga. Malah begitu masuk isbat Ramadhan, istri sudah tahu dan siapkan tasnya pulang ke rumah orang tuanya. Kalau biasa di Ramadhan, saya hanya buka dan sahur dengan air dan kurma selama 30 hari. Jadi yang kenal saya sebeludan sesudah ramadan beda sekali. Tapi bukan saya mencari supaya kurus badan. Ternyata makin lapar dan perut kosong, kita makin nikmat beribadah.

Buktinya shalat tarawih. Coba lihat kalau kita habis banyak makan. Apalagi bacaan imam membuat kita mengantuk. Berat. Langsung tanya imam sebelum tarawih. ini berapa rakaat pak? Bayangannya sudah berat. Delapan ya? Mudah-mudahan lancar saja. Kalau saya mengajarkan jama’ah. Kalau memang terpaksa mau makan, tunda saja setelah tarawih. Supaya menikmati maghrib dengan makanan ringan, kurma, air atau  makanan kecil lain. Sedikit saja hanya sebatas berbuka, lanjut maghrib. Setelah isya dan tarawih baru bebas Anda makan.

Bapak dan ibu, ada 10 kunci menghayati Al Qur’an. Dengan ini insya Allah bapak dan ibu dan jamaah umat Islam di mana saja berada bisa dan mampu memahami Al Qur’an walau tidak bisa bahasa Arab. Sudah saya bahas di Masjid Sunda Kelapa, baru sampai kunci yang keempat. Masih kita teruskan. insya Allah selesai 10 kunci, baru saya mengajak jamaah bersama menghayati Al Qur’an. Kita buktikan setelah belajar 10 kunci, insya Allah  Anda akan menangis, insya Allah akan nikmat. Insya Allah akan Anda rasakan keindahan Al Qur’an. Walau  tidak mengerti bahasa Al Qur’an. Di antaranya, begitu kita mulai Surat Al Baqarah sampai selesai. Barangsiapa yang bisa memahami suratul Baqarah dia telah memahami separuh agama. Banyak iIlmu dalam surat ini. Karena itu, Rasul mengajak kita ; bacalah Al baqarah, Jagalah Al Baqarah. Suratul Baqarah luar biasa berkahnya. Barangsiapa yang meninggalkan suratul Baqarah akan menyesal. Surat ini bisa menjadi luar biasa untuk lindungan kita dari siksa kubur dan nanti di hari kiamat akan membawa syafaat.

Empat AmalanP1190158EDIT

Bapak dan Ibu yang dimuliakan Allah swt. Saya akhir empat amalan. Allah memberikan nikmat umur bertemu bulan Ramadhan. Jadi perlu kita jadikan Ramadhan ini yang terbaik. Saya mohon dengan segala hormat, dengan segala rasa cinta saya kepada Bapak dan Ibu, bisa saja Ramadhan ini yang terakhir dalam umur kita. Marilah kita bersama jadikan Ramadhan ini yang terbaik.

Lima hari sebelumnya saya sempat bertemu Ustadz Jefry Al Buchori sebelum meninggal. Kita mengisi tabliq akbar. Setelah itu saya masuk rumah sakit. Waktu itu kita bertemu berbicara persiapan  bulan Ramadhan. Beliau persiapannya luar biasa, acara di sana – sini. Malah ada di daerah-daerah yang sudah memasang spanduk persiapan menyambut beliau. Belum lagi persiapan untuk media. Begitu kita pisah, saya masuk rumah sakit dan beliau masuk kuburan. Di situlah saya terbayang. seandainya beliau yang masuk rumah sakit dan Ali Jaber yang masuk kuburan. Alhamdulillah Allah kasih kesempatan. kita masih bisa menambah puasa, tarawih, buka puasa bersama, kita bertemu dalam silaturahim ini.

Bapak dan Ibu, demi Allah, kalau kita bisa berbicara dengan orang yang sudah meninggal dunia dan mereka menyampaikan harapannya dan kalau diizinkan Allah, kita mendengar harapan mereka. Siapapun yang sudah Wafat, yang sudah dipanggil lebih dulu, yang sudah merasakan kegelapannya dan sempitnya kubur dan sudah melihat dengan mata sendiri, ainul yakin, Munkar dan Nakir, mereka  harap kembali ke dunia untuk menambah amal saleh. Semua ingin kembali ke dunia. Biarpun harapan mereka bagus tapi sia-sia. Tidak bisa. Tapi kalau kita masih bisa dan harus bisa, karena  Allah sudah memberikan nkmat itu. Banyak orang yang sedih dan orang yang sudah wafat tahu berita masuknya Ramadhan. Tapi mereka tidak bisa apa-apa.

Karena itu, kalau sudah sepanjang tahun kita melalaikan shalat berjamaah atau ketinggalan shalat berjamaah, atau ketiduran shalat subuh, sisa bulan Ramadhan ini sudah sepetiga habis. Saya mohon sisa bulan ini jangan masbuq lagi. Cukup yang sudah berlalu mudah-mudahan diampuni Allah. Sisanya ini sekarang kita perjuangkan, karena  bisa dengan sisa Ramadhan Allah ubah nasib kita dari neraka menjadi ahli surga. Sebab di akhir  Ramadhan Allah bebaskan wal idkum minannar; bebas dari neraka. Kalau bebas dari neraka, mau ke mana lagi? Masuk surga Allah Swt.

Kedua, Al Qur’an. pantasnya kita habiskan waktu untuk Al Qur’an. Apalagi di bulan turunnya di bulan suci Ramadhan. Perlipatganda amal saleh  kita di  bulan suci Ramadhan. Imam Syafi’i, yang kita ikuti mazhabnya, mengkhatam Al Qur’an  60 kali dalam satu bulan Ramadhan. Dua kali sehari. Kalau kita bisa, Ramadhan khatam sekali Alhamdulillah, luar biasa. Pernah saya diundang satu acara di daerah Jawa, acara  keselamatan seumur hidup khatam sekali Al Qur’an. Pantasnya tiap bulan. Kok seumur hidup sekali? Saya mohon perhatikan Al Qur’an. Sangat luar biasa manfaatnya untuk kta semua. Sederhana sekali. Dibaca dengan apa adanya dan tidak usah dipikirkan kapan habisnya. Ini yang membuat kita selalu malas karena melihat halaman belakang Masih enamratus sekian. Langsung saja bismillah. alif lam mim  dan seterusnya. Allah paling senang amalan hamba sedikit demi sedikir tapi istiqamah. Rutin.

Ketiga, zikrullah. Sungguh Bapak dan ibu, kalau bukan saya takut riya’. saya ingin menceritakan apa karunia yang telah saya rasakan dari mulianya zikir. Saya tidak perlu cerita supaya kita bersama jaga ikhlasnya. Tapi yang saya ingin Anda silakan rasakan, zikir itu termasuk amalan yang ringan tapi berat di sisi timbangan. Ringan tapi dicintai Allah. Di mana saja kita berada kita bisa berzikir, menghadap atau tidak menghadap kiblat, berdiri, duduk, berbaring, wudhu atau tidak wudhu, suci atau tidak suci, di manapun berada bisa membawa zikir itu. Subhanlalah walhamdulillah wa la ila haillallah wallahu akbar. Orang beriman berzikir, orang munafik berzikir. Beda apa? Walau sama zikir tapi orang mukmin; hai orang  beriman berzikir kepada Allah sebanyak-banyaknya. Tanda sempurna iman adalah seseorang zikirnya banyak. Tapi kalau orang munafik; Allah sebutkan mereka berzikir tapi sedikit. Mereka keberatan menghabiskan waktu dengan zikir.

P1190190EDIT

Saya merasakan zikir itu termasuk amalan luar biasa. Saya usulkan ada 3 zikir mohon dijaga. Pertama, subhanallah. Apalagi kalau Anda mengahadapi masalah. Sepanjang waktu, siang, sore, pagi dan malam. Allah ubahkan dari susah menjadi nikmat. Hasbiallah Wa Ni’mal Wakil. Allah ganti. Kedua di tengah malam; la ilaha illa anta, subhanaka, inni kuntu minazzhalimin..  Kata Imam Ibnu Qayim rahimahullah; ‘barangsiapa yang baca zikir ini selama 40 malam tiap malam seratus kali, menghadapi persoalan atau dosa apa saja, Allah kasih jalan keluar’. Ketiga, salawat kepada Rasulullah. Saya punya seorang guru yang telah meninggal dunia. Tiap malam beliau mimpi Rasulullah.  Karena tiap malam lebih dari  10 ribu berselawat kepada Rasulullah.

Saya tidak minta Anda salawat 10 ribukali. Kalau bisa istiqamah 100 saja, sudah luar biasa dan singkat mau pakai sayidina boleh tidak juga boleh. Panjang atau pendek boleh. Tidak usah diributkan. Pakai ‘sayidina’ bid’ah katanya. Kalau Anda merasa keberatan, 100 dibagi dua ratus tiap shalat. Lima waktu @ duaratus kali sudah seribu. Allahuma shalli ala muhahamad  ya  rabbi shali alaihi wa salam. atau shalallahu ala muhamamd, shalallahu alaihi wa salam. Atau allahu  shali ala sayidina muhammad, wa ala ali sayidina muhammad. Mana yang Anda senang, silakan. Apalagi malam jumat, boleh Anda tinggalkan semua zikir  hanya fokus salawat, tidak salah karena Rasulullah meminta itu.  Di hadis sahih ada yang diriwayatkan Imam Muslim, Imam Tirmidzi, Imam Tabrani, Imam Baihaqi, Imam Ahmad dalam musnadnya. Banyak riwayatnya; Perbanyaklah salawat kepadaku malam jum’at dan hari jumat. Berarti  Rasulullah minta kepada kita. Kata ulama, batas banyak adalah tigaratus ke atas. Belum banyak kalau masih di bawah.

Terakhir, bersedekah. Rasulullah Saw sepanjang tahun dermawan, tapi begitu masuk Ramadhan Beliau jauh lebih dermawan. Saking dermawannya Rasul, kalau ada orang senang pakaian Rasulullah; ya Rasulullah saya senang bajumu. Rasulullah masuk ke rumah, buka baju dan hadiahkan kepada orang yang minta. Begitulah dermawan Beliau di bulan suci Ramadhan,  murah hati,. Apalagi sedekah di bulan suci Ramadhan, terjamin ampunan dosa. Sedekah menjauhkan dari kematian mendadak. Sedekah menjaminkan selamat dari kematian yang buruk. Sedekah mengangkat kemurkaan Allah, menurunkan ridha Allah, memberikan kemudahan rizki, menyembuhkan penyakit.

Sedekah bisa mendatangkan keberkahan bagi kedua orang tua kita. Seorang datang ke Rasulullah, ya Rasulullah, ibu saya meninggal, boleh say bersedekah atas nama ibu? Bersedekahlah atas nama ibumu. Ulama menjelaskan, seorang yang bersedekah atas nama orangtuanya, Allah antarkan cahaya kepada kuburannya. Ibu bertanya; ini cahaya dari mana? Malaikat menjawab; inilah sedekah anakmu di dunia. di situlah dia senyum. Kalau kita memang belum bisa  membuat orang tua kita senyum saat mereka hidup, masih ada kesempatan untuk kita buat mereka senyum.

Masya Allah, luar biasa. Tidak ada di antara kita yang mampu membalas kebaikan kedua orang tua, terutama ibu, dan sedekah termasuk ikhtiar bukan membalas. ikhtiar saja  supaya Allah ampuni kekurangan kita terhadap orang tua kita.  Kalau saya minta, siapa yang berani mengajukan diri, maju ke depan, saya akan kupas kulitnya sampai habis. Ada yang mampu? Buat apa? Dikupas dan dikumpulan, dijahit dibuat sandal untuk ibu. Biarpun korbankan kulit kita, belum bisa balas.  Hanya Allah yang mampu balas. Karena itu kita berdoa; ya Allah, saya tidak mampu dan tidak akan mampu membalas kebaikan kedua orangtuaku, serahkan kepada Engkau, jadikan  orangtua saya mulia di sisiMU dunia dan akhirat.

Ingat, tiap senyuman di wajah orang tua, terutama ibu, karena kebaikan kita kepada mereka, akan mengundang rahmat dan membuka pintu surga. Sebaliknya, tiap tetes air mata di wajah orang tua, terutama ibu, karena kedurhakaan kita kepada mereka, menyakiti perasaan mereka, mengecewakan hatinya, akan mengundang azab dan membuka pintu neraka. Sayang sekali, miskin seorang yang punay orang tua  tapi tidak bisa masuk surga. Biar orang tua sudah tidak ada, masih kita punya kesempatan lewat doa. Kemudian kita bersedekah selalu atas nama orangtua. Saya yakin, Bapak dan Ibu, di mana-mana suka bersedekah. Tapi yang selalu tertinggal nawaitu-nya. Jadi saya minta di mana-mana Anda sedekah, tolong titipkan atas nama orangtua. Mudah-mudahan Allah ampuni kekurangan kita terhadap mereka.

Dari tausiyah Ramadhan di kediaman Presidium ICMI, Drs. Priyo Budi Santoso (18/7/13)

Satu komentar di “Ini Mungkin Ramadhan Terakhir, Jadikan Terbaik

Tinggalkan komentar